Ketika seri kriminal dibumbui makjang, jadilah Doubtful Victory!

Sesungguhnya drama ini masuk ke daftar tontonan udah cukup lama, cuma baru kesampean nonton waktu liburan Natal dan Tahun Baru. Itu pun di sela-sela beresin lemari baju dan seisi kamarku. Hatur terima kasih sebesarnya kuucapkan kepada iflix yang punya seri ini dalam format satu jam, bukan setengah jam layaknya penayangan di SBS.

Anyway!

Yoon Kyunsang sebagai pemeran utama adalah hal baru, pun lawan mainnya Jung Hyesung. Kombinasi nggak biasa yang membuatku bertanya-tanya sekaligus excited mengingat keduanya sering dikenal sebagai supporting role. Umur mereka berdua pun nggak begitu jauh sehingga bisa dipastikan chemistry bisa mengalir cukup natural. Dugaanku terbukti! Sayangnya menurutku bumbu romance bisa ditambahkan sedikit lagi, walaupun ada adegan yang seolah menyatakan karakter mereka satu sama lain punya rasa suka; dan terhitung innocent first love.

Namun berhubung drama ini fokusnya ke cerita kriminal dan politik kelas atas, nggak salah jika romance jadi hal yang sangat dikesampingkan. Kuakui ceritanya sangat naik-turun ditambah twist yang sukses bikin bengong bahkan terkadang keki pengen lempar barang ke layar. Alasan inilah yang membuatku ambil kesimpulan drama ini ada unsur makjang dalam level minimum. Mungkin untuk nambah penonton?

Tak tahulah.

Oke, baiknya langsung kita lanjutkan saja dengan cerita si drama ini. Apakah akan ada spoiler? Mungkin ada, jadi kalau nggak mau kena bisa dilewati saja post ini. Kalau kepo, silakan dilanjut.

*tak dung cess!*

Tersebutlah seorang narapidana hukuman mati bernama Kim Jongsam (Yoon Kyunsang), yang terpaksa kabur dari penjara karena ingin menyelamatkan adik kandung dari teman satu selnya. Sayangnya aksi kabur tersebut membuatnya jadi satu-satunya saksi kematian seorang polisi bernama Oh Ilseung, yang dibunuh oleh mafia. Singkat cerita, mafia tersebut akhirnya terpaksa menukar identitas Kim Jongsam dan Oh Ilseung supaya kejadian pembunuhan tak terdeteksi—Jongsam terpaksa hidup sebagai Ilseung, sementara jasad Ilseung tercatat sebagai kematian Jongsam di penjara.

Di sinilah konflik dimulai.

Kim Jongsam sebagai Oh Ilseung ditugaskan bergabung ke kepolisian divisi kriminal, dimana salah seorang anggotanya adalah Jin Jinyoung (Jung Hyesung) yang pernah ditemuinya sewaktu remaja saat menjadikan rumah keluarga Jin sebagai sasaran pencurian. Lucunya, Jinyoung langsung kenal Jongsam dan akhirnya rahasia Jongsam sebagai Ilseung ketahuan juga oleh gadis itu. Mulailah bergulir cerita mengapa Jinyoung bisa tahu Jongsam dan kasus-kasus apa yang menghubungkan takdir mereka berdua *ceile*.

Ternyata di balik kasus sentimental tersebut, ada faktor politik bermain di belakangnya. Mantan presiden yang ingin terpilih kembali menghalalkan segala cara supaya kasus-kasusnya tidak terendus oleh media ternyata melibatkan keluarga Jongsam dan Jinyoung. Alasan mengapa Jongsam yang menjadi kambing hitam kasus pembunuhan, dan alasan utama kematian ayah Jinyoung dipalsukan sebagai bunuh diri. Menuju kenyataan itu saja twist bukan main banyaknya sampai dahiku mengernyit dan cengo tiada henti.

Slow clap to the scriptwriter, I guess?

Seperti yang sudah kubahas di paragraf pembuka, alurnya memang sangat makjang. Nontonnya agak capek dan bikin gemas. Tapi memang cukup worth it karena yang bikin penasaran adalah bagaimana Jongsam akan melanjutkan hidupnya setelah kasusnya selesai? Apakah hukumannya akan dicabut? Apakah dendamnya terbalas?

Apakah Jongsam bisa hidup bahagia dengan Jinyoung?!

*jeng jeeeng jeng*

Jika ingin tahu kelanjutannya, silakan ditonton sendiri. Kemudian silakan sharing bersamaku gimana menurutmu. Haha!

*sungguh anti-klimaks*

Tapi akan kuberi nilai 5/10, karena sinematografi dan koreografi aksinya cukup oke. Nggak bisa lebih dari itu gara-gara cerita makjang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *